Setelah melakukan stimulasi untuk minat atau bidang yang disukai anak, tahap selanjutnya adalah menemukan bakat mereka.
Minat berbeda dengan bakat. Minat berhubungan erat dengan kecenderungan hati. Sedangkan, bakat berkaitan dengan kemampuan anak dalam belajar dan kualitas dari proses pembelajaran.
Anak Anda mungkin suka bernyanyi, tapi setelah bergabung dengan komunitas musik dan belajar beberapa minggu di sana, ternyata hasil belajarnya nampak kurang baik. Setelah kursusnya berjalan sebulan, anak Anda mulai malas dan antusiasme belajarnya menurun. Ini berarti minatnya tidak didukung oleh bakatnya. Ini berarti minatnya tidak sama dengan bakatnya.
Sebaiknya, setelah melakukan stimulasi minat, lanjutkan dengan mempelajari cara mengetahui bakat anak dan remaja.
Untuk mengetahui, apakah minatnya itu sama dengan bakatnya? Atau anak punya bakat yang berbeda dengan minat? Berikut tahapan cara mengetahui bakat anak.
1. Pengamatan Mendalam
Tes mengenali potensi dan bakat anak tidak dilakukan dengan sidik jari, melainkan dengan pengamatan mendalam. Kita harus peka terhadap apapun yang dilakukan anak. Jangan fokus menghasilkan nilai baik atau prestasi akademis saja. Perhatikanlah detil kebiasaan anak sekalipun itu sepele. Amati kebiasaan anak, pekerjaan yang mereka lakukan sukarela, tanpa diperintah, diminta atau ditekan.
Apakah mereka melakukannya berulang-ulang? Seberapa sering intensitas kegiatan itu dilakukan? Apakah mereka selalu antusias atau mudah lelah dan bosan?
Buatlah daftar kegiatannya dalam bentuk lampiran atau catatan khusus. Akan lebih baik jika Anda menambahkan kolom skor. Skor 10 untuk kegiatan yang paling sering dilakukan dan paling seru menurut anak.
2. Mengenali Kecerdasan Anak
Setelah melakukan pengamatan dan mendata beberapa kegiatan yang biasa dilakukan anak, kita juga perlu mengetahui jenis kecerdasan anak
Jenis kecerdasan ini mempengaruhi gaya belajar anak dan bisa jadi pertanda kekuatan dalam diri anak.
Untuk menilai kecerdasan apa yang dimiliki anak, Anda bisa menggunakan Teori Multiple Intelligences yang membagi 8 jenis kecerdasan; kecerdasan logika, kecerdasan tubuh (kinestetis), kecerdasan relasi (interpersonal), kecerdasan imaji (spasial), kecerdasaan musik, kecerdasan diri (intrapersonal), kecerdasan bahasa, dan kecerdasan alam.
3. Kemampuan Menyerap Ilmu
Jika diajari sesuatu anak mudah memahami, cepat belajar dan hasil pekerjaannya memiliki kualitas baik, kemungkinan besar ia memiliki bakat dalam hal tersebut.
Inilah yang perlu Anda perhatikan, ‘kecepatan belajar anak’.
Pengetahuan atau ketrampilan apa yang cepat dipelajari anak.
Apakah mereka cepat beradaptasi dengan menu-menu pada kamera DSLR?
Apakah mereka dengan mudah memahami rumus matematika?
Apakah mereka tidak canggung berinteraksi dengan orang yang baru ditemui?
4. Hasil Proses Belajar
Jika memang mereka cepat belajar dan memahami materi, perhatikan hasil karya mereka.
Apakah anak mampu menghasilkan karya lebih baik dibanding teman-temannya? Apakah mereka lebih kreatif, lebih cepat menemukan kesalahan dan lebih cepat memperbaiki diri?
5. Lingkungan Kondusif
Bakat adalah benih.
Jika benih itu dirawat, dipupuk, diperhatikan oleh pemiliknya, ia akan tumbuh dan berbuah dengan baik.
Tiap anak pasti memiliki bakat. Jika mereka bertemu lingkungan tepat, maka kekuatan anak-anak bisa nampak dan berkembang. Itulah tugas orangtua terkait cara mengetahui bakat anak. Menciptakan lingkungan kondusif agar kekuatan anak merasa nyaman, aman dan percaya diri untuk muncul.
6. Memberi Dorongan Positif
Dorongan atau motivasi orangtua sangat penting terkait cara mengetahui bakat anak. Anda harus berikan dalam dosis tepat agar kekuatan anak tumbuh maksimal. Jika berlebihan, ia bisa overdosis. Jika kurang, mereka bisa tumbuh tak optimal.
Dorongan positif bisa berupa pujian, hadiah atau waktu berkualitas untuk berbincang-bincang. Melalui perbincangan Anda bisa meninggalkan pesan bahwa Anda mendukung apa yang mereka lakukan. Untuk menghindari rasa ‘besar kepala’, fokuslah untuk memuji usaha anak. Apresiasi kerja keras dan upayanya dalam menghasilkan sesuatu.
7. Fasilitas Mumpuni
Selain memperkaya wawasan anak mengenai bakatnya, Anda perlu mendukung mereka melalui fasilitas yang mumpuni.
Berikan pilihan, apakah mereka mau bergabung dengan klub sehobi untuk meningkatkan ketrampilannya.
Apakah mereka ingin mendapatkan guru privat untuk melengkapi pemahamannya? Apakah mereka mau bergabung dengan komunitas agar bakatnya makin berkembang?
Dan, banyak cara lain dalam memfasilitasi bakat anak.
Konsistensi menjadi hal paling penting terkait cara mengetahui bakat anak. Jika Anda dan anak-anak konsisten menjalankan tips di atas, insyallah Anda bisa temukan minat dan bakat anak dengan mudah. Konsistensi juga membantu menjaga stamina anak dalam menghadapi kesulitan.
Banyak orang berminat dalam sepak bola. Tapi, tak banyak yang mampu bertahan dalam latihan panjang.
Banyak orang berminat menyanyi. Tapi, tak banyak yang konsisten berlatih dan tahan untuk terus meningkatkan jam terbangnya.
Selain minat dan bakat, orangtua perlu melatih konsistensi/kemampuan bertahan anak.
___
Sekian, akan dilanjut besok lg, semoga bermanfaat 🙏
0 komentar: