_oleh : Rendy Saputra_
Sepekan sudah Saya menulis 1 artikel bisnis setiap hari. Sudah sepekan sudah hidup tanpa sosmed, tanpa melihat notifikasi, tanpa melihat komen. Seorang tim mengingatkan pentingnya interaksi dua arah, tapi entah mengapa kesunyian ini memberikan sesuatu yang berbeda.
Dalam sepekan ini Saya menulis 3 artikel sehari. 1 artikel bisnis, 1 artikel manajemen masjid dan 1 artikel audio untuk anggota SSN. Seorang sahabat menjapri memberikan semangat :
*_"Thanks banget tulisannya, udah bener ente off sosmed. Teruslah menulis."_*
Akhirnya Saya nenyadari bahwa kesunyian ini adalah sumber energi. Sunyi adalah ruang sepi yang mendorong jiwa mampu mendengar suara terdalam. Suara yang terkadang tertutup ketika kita berada di alam kebisingan.
Inilah yang ingin Saya ulas. Sepi yang menjadi sumber energi. Sepi yang terkadang harus serius untuk kita bangun. Kesunyian yang mengeraskan suara nurani.
*****
Bisnis itu butuh ilham. Bisnis itu butuh ide segar. Bisnis itu butuh gagasan brilian. Bisnis itu butuh kreatifitas. Itulah yang kita fahami. Dan itulah yang kita rasakan dalam pertarungan bisnis hari ini.
Ketika seorang pebisnis membutuhkan ide segar, sebenarnya ide itu berjatuhan dari kangit ke hati manusia. Ilham itu berserakan di semesta, dan hati kita sangat bisa mendengar petunjuk tersebut.
Namun yang menjadi masalah adalah bisingnya ruang hidup yang kita punya. Yang jadi masalah adalah ruang echo yang selalu menggemakan suara yang sebenarnya tidak perlu kita dengar. Akhirnya suara murni dari langut tidak terdengar jelas.
*****
Anda sedang membutuhkan ide segar untuk bisnis fashion Anda yang sedang stagnan dalam 2 tahun terakhir. Usia bisnis fashion Anda 3 tahun, penjualan baju khusus pria ini menantang. Anda sedang butuh petunjuk langit untuk keluar dari stagnansi ini.
Tiba-tiba Anda melihat status postingan sahabat Anda. Sahabat seumuran. Satu angkatan pelatihan. Satu perguruan. Satu lingkungan. Satu komunitas bahkan.
*_"Kalo gak bisa jualan baju pria, nyerah aja. Kalo gak ngerti session laris baju pria, mending belajar lagi."_*
No mention. Gak jelas arahnya. Tapi tiba-tiba Anda langsung baper.
Sejurus kemudian, Anda langsung scroll kolom komen :
Si A komen : _"kayaknya gw tau deh... wkwkwkwk"_
Si B komen : _"oh... yang stoknya sampe didiskon 70% itu ya maaak..."_
Si C komen : _"fakta jangan dipost mak.. sakiiitttt..."_
Selangkah kemudian Anda mulai tersinggung, kok tega-tega nya si A, B dan C ngomong begitu ya, kan saya gak pernah nyakitin dia, kok dia tega ya, komen-komen di statusnya, bikin algoritma dia jadi naik.
Dunia Anda jadi bising, Hati Anda jadi gaduh, Jiwa Anda jadi membenci, mendendam, bikin perhitungan dan turunan langkah iblis lainnya.
Padahal, *inna syani aka huwal abtar*. Siapa yang membenci, dia yang akan terputus. Siapa yang mendendam, dia sedang merusak jalan rezkinya sendiri.
Kegaduhan, kebisingan, keriuhan, noise. Membuat Anda tidak dapat mendengar gagasan jernih dari langit. Semuanya tersamarkan dengan suara-suara ajakan kebencian yang dihembuskan setan kedalam hati Anda.
*****
*Kegaduhan*, mengurusi urusan orang lain yang sama sekali tidak membawa faedah kedalam kehidupan Anda.
*Kebisingan*, membahas keburukan orang lain, walaupun fakta, Anda sedang mentransfer pahala kebaikan Anda ke orang tersebut. Alih-alih mendapatkan solusi bisnis. Anda terus diliputi kebisingan.
*Keriuhan*, kita larut dalam komentar orang lain, pujian orang lain, sanjungan orang lain. Kita tenggelam dalam riuh tepuk tangan orang banyak, dan di suasana itulah suara jernuh dari langit susah terdengar.
*****
Saya benar-benar merasakan kesunyian paska keluar sosmed. Tugas Saya hanya menulis, lalu tulisan Saya send ke admin, lalu admin mendistribusikan tulisan tersebut ke puluhan grup yang ada. Saya tidak perlu berada di grup-grup itu.
Sebagian pembaca di grup WA memposting ulang di sosmed. Konon begitu kata tim Saya. Saya pun gak berniat melihat. Dan dari sana tulisan bergerak ke sahabat-sahabat baru. Untuk kemudian menjadi arus member baru di grup-grup WA yang kami kelola.
Tidak ada lagi _like_ di tulisan Saya. Karena memang fiturnya tidak ada. Saya juga tidak faham berapa orang yang mereshare tulisan ini ke grup-grup WA yang ada. Tidak ada ukurannya. Dan memang tidak penting lagi ukur mengukur hal itu bagi Saya saat ini.
Hari ini, tugas Saya adalah menulis gagasan yang dirasa bermanfaat bagi bisnis teman-teman.
Fikirkan.
Endapkan.
Rancang.
Tulis.
Blast.
Sesimpel itu ruang sunyi hari ini. Tidak ada lagi mengitung likes, tidak ada lagi menghitung jumlah share, tidak ada lagi menghitung komen, tidak ada lagi hidup diperbudak notifikasi.
Sunyi. Sepi. Namun disinilah Saya mendapatkan energi.
*****
Sahabat, bisa jadi saran Saya benar, atau bisa jadi juga salah, namun jika boleh menyarankan, jika memang hari ini kita membutuhkan ide segar untuk keluar dari kepelikan bisnis, maka UZLAH adalah jalan terbaik. Menyepi, mensunyikan hidup, mengheningkan kehidupan.
Dahulu untuk mendapatkan kesunyian harus ke gua, menjauh dari pusaran masyarakat, menyendiri. Alhamdulillah sekarang ada cara yang lebih mudah dan benar-benar terbukti langsung sunyi : sign out dari sosmed.
Selamat mencoba.
*KR Business Notes*
_Ahad, 6 Januari 2019_
*****
Join KR Business Notes dengan mengirimkan "Join KR Biz Notes" kirim WA ke 085220000122
0 komentar: