*RESEP KOMPLIT*
_oleh : Rendy Saputra_
Beberapa hari yang lalu Saya diminta bantuan oleh seorang sahabat. Beliau mengajak Saya ke outlet bisnisnya. Seperti biasa, beliau meminta masukkan atas bisnisnya.
Kebetulan awal tahun ini Saya memang menjeda agenda. Ada waktu sedikit luang untuk membantu sahabat dekat. Namun jangan salah faham, Saya bukan konselor bisnis profesional, tidak ada bayar-bayar.
Saya mulai menyimak outletnya, lalu kemudian mencoba merasakan produknya. Karena ini bukan domisili Saya, maka Saya mengajaknya untuk survey ke outlet bisnis lain yang memiliki jenis produk yang sama.
Beliau langsung menunjuk satu dua outlet yang relatif ramai :
_"Ada kang, saya bawa ke outlet sejenis yang ramai ya."_
Maka pergilah kami ke outlet yang menjual produk di kategori yang sama. Ramai memang. Antrian pembeli relatif tidak berhenti. Saya pun penasaran, nampaknya produk di outlet ini relatif lebih bisa diterima oleh market.
Saya pun mencoba produknya, kami ada beberapa orang yang juga mencoba produk pesaing. Beberapa orang yang juga pernah mencoba produk kami. Dan disini Saya mendapatkan kesadaran yang mendalam.
Dari segi size, produk pesaing lebih kecil. Dan dari segi rasa, produk pesaing ini sangat sangat jauh dari produk sahabat Saya. Ini bukan karena produk tersebut adalah produk sahabat, Saya pun bertanya pada beberapa teman yang mudah-mudahan objektif, jawabannya sama. Produk sahabat lebih unggul dari semua hal.
Fakta yang kami temukan demikian. Beliau kuat di sisi produk, tetapi mengapa pengunjungnya mengalami stagnansi. Akhirnya Saya berdiri lama di depan outlet pesaing, dan ada yang sahabat Saya tidak miliki : *LOKASI yang memiliki TRAFFIC.*
Saya berdiri lama didepan outlet pesaing. Didepannya jalan utama yang dilalui jalur angkot. Jalan nya pun tidak memiliki pembatas jalan di tengah lajur, sehingga market dari arah manapun bisa langsung parkir didepan outlet. Kanan dan kirinya pun outlet kuliner, nampak memang disini pasarnya kuliner.
Saya membandingkan dengan outlet sahabat Saya yang relatif terkunci di sisi traffic. Saya tidak bisa bercerita banyak, tetapi ada beberapa barrier yang menunjukkan sulitnya pengunjung mengakses.
Hasil temuan ini akhirnya mendorong kami pindah lokasi. Tidak ada perdebatan lagi, produk sahabat ini lebih enak dari segi manapun, nampak lokasi yang menjadi hambatan.
*****
Sahabat, pelajaran diatas membawa Saya pada sebuah pemahaman mendalam bahwa bisnis adalah akumulasi dari berbagai ramuan bahan baku keberhasilan.
Produk bagus, namun Anda juga butuh arus pasar yang mendukung. Sebaliknya, traffic lancar, tetapi Anda juga harus memiliki produk yang OK.
Bukan cuma produk dan traffic, Anda juga harus mempersiapkan tim yang bisa melayani, Anda harus bisa membangun sistem yang memastikan proses bisnis berjalan, bahkan Anda juga dituntut untuk membangun pola keuangan yang sehat. Disiplin pada belanja operasi dan penggunaan profit sebagai bahan bakar pertumbuhan.
Intinya seperti resep makanan. Yang membuat mie ayam enak itu bukan hanya mie nya. Tetapi ayamnya, bumbunya, bahan-bahan yang bercampur pada mie ayam tersebut. Kita berbicara puluhan bahan masakan. Kita berbicara tentang banyaknya variabel yang berpengaruh.
Maka berhentilah menutup diri dari evaluasi. Terkadang kita tidak siap melihat hal lain.
_"Produkku ini kurang enak apa, boleh diadu kelezatannya sama produk lain!"_
_"Tim Saya ini kurang canggih apa, Saya rekrut dari multi national corporate lho!"_
_"Jalan depan outlet Saya ramai lho, traffic gak usah ditanya!"_
Mau apapun alasan Anda hari ini, tetap saja faktanya outlet Anda stuck. Iya kan? Lihat saja pada faktanya. Traffic sepi, capaian sales rendah, user yang sudah membeli produk Anda lalu tidak membeli lagi. Ya begitu kan faktanya?
Disinilah kesadaran itu penting : bisnis adalah ramuan RESEP KOMPLIT. Jika ada bahan baku yang tidak lengkap, rasa akan berbeda. Maka pastikan resepnya komplit.
*****
Diatas kita berbicara tentang masalah teknis, namun sebenarnya RESEP KOMPLIT bisnis ini huga terkait dengan hal-hal non-teknis. Lebih tepatnya spritual-metafisik.
_Bagaimana adab dengan orang tua._
_Bagaimana adab dengan pasangan._
_Bagaimana adab dengan anak-anak._
_Dan yang paling mendasar adalah bagaimana adab dengan RABB yang menggenggam semesta alam._
Banyak pelajaran yang Saya dapatkan dari melihat kehidupan orang lain, sahabat, bahkan kehidupan diri sendiri. Bahwa hal non teknis inilah yang terkadang berpengaruh sangat besar kepada bisnis atau pencapaian kehidupan kita.
Selagi sadar, hentikan sikap menyakiti perasaan orang lain.
Selagi sadar, pastikan semua operasi bisnis dihadirkan cermat, agar tidak menyakiti pelanggan.
Selagi sadar, kurang-kurangi membenci, bersangka buruk, membangun permusuhan, bahkan masuk pada konflik yang seharusnya tidak perlu kita masuki.
Allah yang Maha Adil ini membangun semesta dengan sifatnya yang setimbang. Maka apapun yang kita lakukan, apapun, sekecil dan seringan apapun tindakannya, akan dihitung, dipertanggung jawabkan, dibalas... sebagiannya didunia dan ditunaikan lengkap di akhirat.
Semoga ada manfaatnya. Saya berharap dan berdoa, sahabat-sahabat yang berada di Grup WA KR Business notes, dikaruniai Allah kesadaran untuk bisa menambal ruang kosong dalam bisnisnya.
*KR Business Notes*
_Senin, 7 Januari 2019_
*Mohon maaf tulisan yang seharusnya di share kemarin, baru kami share pagi ini kerena ada persiapan teknis terkait WA yang kami gunakan.
*****
_*"Join KR Biz Notes"* kirim WA ke 085220000122. Dapatkan tulisan dari Kang Rendy._
0 komentar: